Selasa, 25 Maret 2008

Berpisah


Dari balik jendela, kulihat bukit-bukit berselimut rumah-rumah kecil. Saling berhimpitan, menutup bukit renta. Menutupi seluruh tubuh. Seperti membran pekat warna hitam. Dan aku lihat sepanjang malam dari balik jendela. Bukit yang sebelumnya hijau, kini menjadi warna-warni. Hitam, merah, hijau, biru, kelabu, juga violet. Ceria memang. Tapi setiap satu kuas yang dipulas di dinding rumah yang menyelimutinya, satu luka terbuka menganga. Dan aku lihat itu sepanjang malam.....
Tidak ada ruang lagi untuk bernafas. tidak ada lagi ruang untuk bercerita. tidak ada jendela lagi untuk melihat, walau itu hanya sekedar mengintip saja. Hanya sayup-sayup debur ombak memanggil. Terbawa kepak sayap camar yang tersesat. Dan bukit itu kini berdiri sendiri, di antara keramaian cerita. Dahulu bukit tersebut terdapat banyak pohon menjulang. dengan bijaksana melihat kota di sepanjang bibir pantai berkembang.....

Tidak ada komentar: