Selasa, 28 Oktober 2008

Krisan

Krisan yang cantik..sejak aku menyusuri jalan setapak kemarin malam, aku sudah tidak bisa lagi mencium aroma malam. aku hanya merasakan dingin di kaki ku. embun yang menyelimuti ilalang kini menempel di kaki hingga sebatas lutut. Aku terus berjalan walau aku tahu jam telah menunjukkan hampir dini hari. Saat aku mencoba mendengarkan detak jam berbunyi..aku hanya merasakan nafas yang tersengal akibat lelah. Krisan kau buat hariku lebih berarti..walau dalam menjalaninya hanya ada kepongahan dan keangkuhan aku yang kerap membuatmu bersedih, sehingga menenggelamkanmu dalam lamunan. Lima tahun yang lalu krisan..saat kusadari bahwa dirimu indah adanya..seperti mentari yang baru terbit setelah hujan semalaman. Kini di telapak tangan ku kau, krisan, terlelap, dan kubawa tidur semalam tadi walau aku tahu hari telah berganti..dan kau telah meninggalkanku bersama hujan tadi pagi...selamat jalan krisan..aku akan mengingatmu seperti malam yang indah adanya.....