Kamis, 01 Mei 2008

Rel Tua.....

Ya aku mengingatnya, bentangan ratusan kilometer rel tua dari Jakarta hingga Semarang. Seperti lentera penjaga palang yang berkelebat dan memerah saat kuda besi memacu cepat membelah malam, menghancurkan hening dengan derunya. Atau sekedar kerlingan mata, lambaian tangan, dan sedikit deraian airmata dengan jutaan kata yang dimuntahkan dari bibir tipisnya, merangkai kalimat panjang tentang setia. Kemudian ingatan berputar, mengelinding bersama roda besi yang menggilas garis-garis peta. Perlahan-lahan bayangannya yang setia jauh tertinggal....kini aku bersama aku. dihadapan lautan sendiri.

Tidak ada komentar: