Selasa, 30 Desember 2008

Kelabu

Dua hari menjelang tahun baru, kepala tiba-tiba pening. Seolah sel-sel kelabu di dalamnya berdenyut, menarik-narik akar rambut. Ya, beberapa jam setelah pertengkaran hebat memang. Aku membanting tubuhku sedemikian hebat, di antara kelelahan setelah seharian bekerja. Aku tiba-tiba teringat rumah biru-ku. Tempat pertama kali kita bertemu. Indah sekali, terutama saat cahaya keperakan matahari terbenam memeluk atapnya yang terbuat dari helai-helai pohon kelapa. Aku lihat kau pertama kali saat membuka jendela. diantara setapak, kaki kecilmu berjinjit ringan, membawa tubuhmu yang ramping menyeruak diantara ilalang...sejak saat itu aku memujamu. Lalu seseorang bertanya kepadaku, kenapa aku begitu menyukai abu-abu...aku hanya menjawab tidak tahu...

Tidak ada komentar: